101 Series: Studienkolleg in General (Pt. 1)

Thursday, April 9, 2020
بِسْمِ ٱللّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيم

Assalamu'alaikum

Alexander Platz, when in Berlin.
Hallo, Lieblings!

Despite the current pandemic challenge we are facing until this very day, I'm so grateful that here in Germany, we officially celebrate the first days of summer! I hope the rays of sunshine made your mood a little bit better and your smiles as wide as ever. Summer is definitely a favorable season for a cold-weakling like me.


The incoming summer means the semester is about to start, thus the next admission phase for Wintersemester is approaching. Dangg, I myself too have to prepare from the daydream till the worst ever scenario. How fast time flies has left me flabbergasted...

Anyway, talking about admission, today I'd like to talk about the Studienkolleg admission program. The first challenge we have to face before going to the Uni. I'm excited though, as this topic is very specified with our nationalities... my fellow Indonesian readers, today is your lucky day. To make the explanation even more understandable, I'm going to write it in our mother language. At first, I'm insecure about writing in Indo though because it's been a loooong time. But anyway, my desire to share this holy grail to y'all instantly killed my insecurity 😊 Let's grow together!

Read more: how to apply Studienkolleg, step by step!


Mungkin kalian udah baca post aku sebelumnya yang "Are you sure about studying abroad?" dan ternyata hati kalian mantap buat melanjutkan langkah ke Jerman. A6 a6. Sebelum aku mulai, aku pengen berbagi sedikit tentang pengalamanku mendaftar secara singkat, terutama buat kalian yang belum baca The First Footsteps Series. Jujur aja, aku adalah satu dari sekian banyak orang yang paling males ngurus hal-hal yang berkaitan dengan administrasi. Entah itu daftar SMA, lomba, bikin janji dokter, bikin SIM dan segala tetek bengeknya. Jadi, waktu sekilas aku lihat syarat-syarat berkas untuk ke Jerman, hal pertama yang terlintas di benak adalah: males banget, ngga sih?

Duarr. Padahal, waktu aku cari tahu lagi persyaratannya dalam proses research buat nulis post ini ternyata sama sekali ngga drama, kalau rajin cari informasi dan teliti. Seperti yang udah bisa kalian tebak, aku ke Jerman dibantu oleh sebuah agen -- yaitu lembaga yang menyediakan les bahasa Jerman + membantu mengurus berkas mulai dari visa sampai urusan tempat tinggal di Jerman.

Selain karena alasan dari keluarga sendiri, sebenarnya kemalasanku mengurus administrasi semakin menambah motivasi untuk ikut agen aja haha. Untuk menghindari hal ini terjadi lagi, kita bahas bareng-bareng ya soal Studienkolleg (Studkol/Stk) ini bareng-bareng. Meskipun aku anak agen, aku berusaha mencari informasi yang akurat dan udah ngobrol bareng temen-temen aku yang non-agen atau anak mandiri.

Aku rasa post yang udah panjang ini akan tambah panjang lagi kalau ngga aku bagi dua. Untuk memudahkan kalian membaca, post Studienkolleg 101 bagian pertama ini bakalan ngobrolin tentang Studienkolleg secara general. Sedangkan di bagian kedua... rahasia! Lihat di akhir post nanti ya, hehe.

Untuk memudahkan temen-temen mencari informasi yang dibutuhkan, topik yang bakal dibahas adalah:
  1. Apa itu Studienkolleg?
  2. Kenapa kita perlu Studienkolleg?
  3. Bisa ngga sih kita kuliah S1 tanpa Studienkolleg?
  4. Dimana aja sih kita bisa ambil Studienkolleg?
  5. Berapa lama sih kita harus belajar di Studienkolleg?
  6. Apa aja sih jenis-jenis Studienkolleg itu?
  7. Jurusan apa yang harus kita pilih sewaktu Studienkolleg? (+ cara cari info ttg jurusan, NC)
  8. Berapa banyak biaya yang harus dikeluarkan untuk tuition Studienkolleg?
  9. Gimana cara daftar Studienkolleg?
  10. Adakah ujian masuk untuk Studienkolleg?
  11. Habis Studienkolleg, terus ngapain?

Bismillah, tarik nafas dulu dalam-dalam. Post ini bakalan panjang, jadi siap-siap. Selamat membaca, semoga bermanfaat, ya!


DISCLAIMER
  • Persyaratan yang tertera untuk mendaftar Studienkolleg adalah update per April 2020.
  • Post ini banyak membahas dari perspektif anak lulusan SMA yang ingin kuliah S1 di Jerman.
  • Tolong gunakan informasi dengan bijak dan tetap crosscheck dengan pihak berwenang ya. Jadikan referensi, bukan patokan. 😄
  • Peraturan dan syarat bisa saja berubah-ubah setiap tahunnya, jadi aku sarankan untuk tetap aktif mencari informasi ke website Kedubes Jerman di Indonesia, KBRI Berlin, KJRI Frankfurt, atau tanya langsung ke akun PPI Jerman.

#1 Apa itu Studienkolleg?

Studienkolleg (Studkol/Stk) adalah kelas penyetaraan (pre-university course) untuk semua orang yang akan mendaftar ke universitas di Jerman, namun ijazah SMAnya tidak diakui. Jadi, setelah lulus dan mendapat ijazah dari Studkol, barulah kita bisa mendaftar ke universitas.

#2 Kenapa kita perlu Studienkolleg?

Standar lulusan SMA di Indonesia sayangnya ngga setara dengan standar lulusan Gymnasium (SMA-nya Jerman). Kalau di Indonesia kita lulus SMA waktu kelas 12, di Jerman anak-anak Gymnasium umumnya lulus saat kelas 13. Jadi kita perlu 'menyetarakan' ijazah kita dengan belajar di Studienkolleg. Tapi banyak, lho sebenarnya negara yang ijazahnya ngga di akui. Teman seangkatanku bener-bener berwarna, ada yang dari Suriah, Turki, Rusia, Thailand, Vietnam, Korea Selatan, Amerika Latin, Kanada, bahkan USA.


#3 Bisa ngga sih kita kuliah S1 tanpa Studienkolleg?

Bisa banget! Kalau sertifikat A-Level Cambridge, GCSE Cambridge, atau nilai semester 4 di Universitas di Indonesia ada di tangan. Setiap jurusan di universitas Jerman punya persyaratan masing-masing untuk urusan nilai minimal dan pelajaran apa yang harus diambil. Aku sarankan buat cek di website Uni atau tanya langsung dengan contact person disana langsung.

More info:
https://www.uni-assist.de/en/tools/check-university-admission/ (cek apakah ijazah diakui)
https://www.astarfuture.co.uk/country/study_in_germany.html
https://www.quora.com/How-do-I-apply-to-a-German-University-with-British-A-levels
https://www.toytowngermany.com/forum/topic/345866-a-levels-required-for-german-university-plus/ (forum)
https://www.study-in-germany.de/en/plan-your-studies/requirements/university-entrance-qualification_27788.php (informasi tentang diakui atau tidaknya sertifikat sekolah, untuk referensi)

#4 Dimana aja sih kita bisa ambil Studienkolleg?

Studienkolleg sebenarnya ada yang di Indonesia (more infohttp://www.studienkolleg-indonesia.de/) dan di Jerman (more info: www.studienkollegs.de). Setahuku, Studienkolleg Indo bekerjasama dengan Uni Leibniz di Hannover dan muridnya bisa berkesempatan dapat beasiswa DAAD. Kata seorang teman, ujian akhir Studkol (FSP) disana bahkan sama persis dengan FSP Studienkolleg Hannover.

Secara garis besar keduanya punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Meskipun begitu, aku pribadi prefer untuk Studienkolleg di Jerman aja. Menurutku penting untuk bisa belajar langsung sambil 'nyemplung' ke dalam dunia yang akan kita selami nanti. Learning by doing.

Ada banyak hal yang bisa 'dicicil' belajar selama Studkol yang ngga ditawarkan di dalam kelas. Semisal, unggah ungguh sama orang luar, belajar budaya dan karakter, latihan mengurus sistem administrasi dan birokrasi yang ribetnya minta ampun, networking, survei lapangan keliling Jerman sambil halan-halan cantique, cari pengalaman kerja, bahkan belajar bahasa Jerman langsung sama native speaker sambil ngomongin drama korea sama BTS.

Semua orang punya perspektif dan pendapatnya masing-masing. Ini cuman masalah waktu, banyak yang lebih memilih langsung Studkol di Jerman biar waktu Uni nanti lebih 'mantep' jadi mahasiswa ceunah. Tetap menyesuaikan kebutuhan dan keadaan kalian juga, ya!

Kalau kalian kepo sama perjalanan hidupku waktu Studkol, kalian bisa baca di post ku sebelumnya di The First Footsteps: Studienkolleg, The Early Battlefield.

#5 Berapa lama sih kita harus belajar di Studienkolleg?

Umumnya, Studkol ditempuh selama 2 semester. Tapi ada beberapa Studkol yang menyediakan program 'lompat kelas' jadi hanya perlu 1 semester untuk dapat sertifikat kelulusan, contohnya Studienkolleg KIT di Karlsruhe dan beberapa Studienkolleg Privat. Malahan ada juga Studkol yang memang menyediakan pembelajaran hanya untuk 1 semester, yaitu Studienkolleg Kaiserslautern. Untuk waktu belajar di Studienkolleg memang perlu diperhatikan sih, karena ada beberapa jurusan di Universitas yang hanya buka pendaftaran di musim tertentu dan kebanyakan di musim dingin.

More infohttps://collegedunia.com/germany/article/application-deadlines-for-german-universities-winter-and-summer-2019 (deadline aplikasi Uni di Jerman)

#6 Apa aja sih jenis-jenis Studienkolleg itu?

Secara garis besar, ada 3 jenis Universitas di Jerman, yakni: Fachhochschüle/FH (sekarang lebih dikenal dengan nama Hochschüle/HS), dan Universität/Uni tulen. Makanya penggolongan dan standar Studienkolleg mengikuti sistem tersebut. Secara teori Studienkolleg sebenarnya ada 2, yaitu Studkol Uni dan Studkol FH.

Aku pernah baca, sertifikat lulus Studienkolleg Uni umumnya bisa digunakan untuk mendaftar di semua tempat, yaitu HS, FH, dan Uni. Sedangkan, sertifikat lulus Studienkolleg FH hanya bisa digunakan untuk mendaftar di FH. Tapi, setiap uni punya syarat dan ketentuannya sendiri-sendiri. Ada kalanya calon mahasiswa dari Studkol FH masih bisa mendaftar ke Uni dan HS. Lebih baik, langsung tanya ke universitasnya.

Gampangnya, Fachhochschüle (FH) itu University of Applied Sciences, jadi lebih sedikit teorinya dan lebih banyak praktek, kayak sekolah vokasi. Untuk masuk FH pun ada beberapa persyaratannya yang beda dari syarat masuk Uni. Perbedaan FH dan Uni secara garis besar bisa dillihat di bawah yaa.

credit

Aku sarankan untuk banyak explore Uni/HS/FH dengan modul yang cocok sama kalian sebelum mendaftar Studienkolleg, jangan sampai salah jurusan guys. List lengkap Studienkolleg anti drama dan update bisa di cek di website Studienkollegs.

Oh iya, ada juga lho Studienkolleg Privat atau swasta di Jerman. Kebanyakan mereka bekerjasama dengan Studienkolleg negeri yang ada di kota tersebut dan karenanya diakui oleh pemerintah. Tapi, aku minta tolong untuk hati-hati ya dalam mencari informasi tentang Studkol Privat ini, harus banget crosscheck dengan kedutaan, uni yang kalian minati, dan pemerintah setempat. Pokoknya gali terus, cari tahu apakah Studkol tersebut dapat dipercaya. Pernah ada cerita beberapa orang teman yang aplikasi visanya ditolak oleh Kedutaan Jerman di Jakarta karena Studkol Privat yang akan menerima mereka di Jerman nantinya belum diakui oleh pemerintah.

Meskipun begitu, ada temenku juga ada yang sudah lulus dari Studkol Privat, mereka pernah belajar di Studienkolleg PSKL Leipzig dan Studienkolleg Halle-Merseburg. Beberapa orang memilih untuk belajar di Studkol Privat karena persaingannya masuknya ngga seketat untuk masuk ke Studkol staatlich atau negeri. Pada akhirnya, emua kembali tergantung keadaan masing masing orang.


#7 Jurusan apa yang harus kita pilih di Studienkolleg?

Simpel, tergantung sama jurusan apa yang akan kalian ambil nanti di Uni. Makanya, secara teori sebelum melakukan segala Studkol exploration ini kalian kudu tau mau ambil jurusan apa kelak. Seperti yang kalian tahu, ada 2 jenis Studkol di Jerman yakni Studkol Uni dan Studkol FH. Pastinya mereka juga menyediakan jurusan yang beda-beda.

Jurusan di Studienkolleg Uni:
  • M Kurs (Medizin), untuk mereka yang di Uni nanti mau ambil jurusan kedokteran, biologi, farmasi.
  • T Kurs (Technik), untuk jurusan matematika, teknik, informatik.
  • W Kurs (Wirtschaft), untuk jurusan bisnis, ekonomi, akuntansi, ilmu sosial.
  • G Kurs (Geisteswissenschaft), untuk humaniora, sastra, seni, hukum.
  • S Kurs (Sprachwissenschaft), untuk sastra.

Jurusan di Studienkolleg FH:

  • TI Kurs, untuk jurusan matematika, teknik, informatik.
  • WW Kursuntuk jurusan bisnis, ekonomi, akuntansi, ilmu sosial.
  • GD Kurs, untuk jurusan desain dan seni. (sudah jarang)
  • SW Kurs, untuk jurusan sosial.
Jujur waktu daftar Studkol dulu, pilihanku masih abu-abu. Jadi, aku pilih area studi yang aku minati, yaitu biologi dan kimia, makanya aku ambil M-Kurs. Kalau semisal minatku fisika, aku bakalan ambil T Kurs.


More info

Cara cari informasi tentang jurusan
Ada banyak cara untuk menggali informasi yang lebih detail tentang jurusan yang kalian minati, misalkan kapan mereka akan buka pendaftaran atau nilai minimal untuk bisa masuk kesana.
  1. Cek secara manual, buka di website uni (hhh emang ngerepotin)
  2. Kalau kalian belum ada gambaran mau di Uni mana, 1) cek jurusan yang kalian mau di https://www.studieren-studium.com/; terus 2) buka website Uni-nya manual.
  3. Sama seperti nomor 2, tapi website https://www.studis-online.de/ lebih lengkap informasinya. Nanti setelah kalian buka websitenya dan pilih jurusan, akan muncul halaman ini. Bagian 'NC' (yang aku kasih tanda kuning) akan terpampang nyata emoji matahari (summer) sama butiran es (winter) -- menunjukkan di semester apa jurusan kalian buka. Di kolom 'Note' bagian kanannya, ada informasi tentang Numerus Clausus (NC) / batas nilai.



Bagian NC secara mendetail akan aku bahas lain kali, ya, karena bakalan panjang. Gampangnya, Numerus Clausus (NC) itu adalah nilai terendah yang masuk di jurusan itu pada tahun tertentu. Misalkan, di FU Berlin waktu winter semester, nilai terendah yang berhasil masuk ke jurusan Biokimia adalah 1,2. Untuk yang tulisan 'Alle!' maksudnya, jurusan Biokimia di Uni Bayreuth ngga menggunakan sistem NC -- alias semua diterima asal memenuhi syarat. Jadi, nilai bukanlah tolak ukur dalam berkas pendaftaran.

Mungkin NC itu passing grade gitu ya, kalau di Indonesia? Sama seperti di Indo, setiap Uni di Jerman punya NC yang beda-beda dan bisa jadi berubah setiap tahunnya. Di website studis-online  memang ngga memberi informasi detail tentang NC setiap tahun ajarannya, tapi bisa dijadikan referensi. Kalau mau mendetail, harus cek langsung ke website uni-nya. Buat kalian yang masih kepo, sayangnya aku belum menemukan website berbahasa inggris yang menjelaskan dengan detail tentang NC ini, tapi kalau mau bisa cek penjelasan NC di website Leibniz Uni Hannover (bahasa Jerman).

#8 Berapa sih biaya yang harus dikeluarkan buat tuition Studienkolleg?

Kalau kalian pernah dengar kalau belajar di Jerman itu gratis, sebenarnya itu ngga 100% tepat. Mahasiswa tetap harus membayar biaya administrasi dan Semesterticket (tiket langganan transportasi), misalnya. Biaya sekolah / tuition di Studienkolleg bervariasi, dari 250 Euro ~ 400 Euro per-semester (sekitar 4,5 juta ~ 7 juta rupiah, kalau ikut kurs hari ini 17,600). Ingat, ini belum termasuk biaya hidup sehari-hari ya!

#9 Gimana cara daftar Studienkolleg?

Secara garis besar, ada dua cara mendaftar ke Studienkolleg; 1) direkt atau langsung kirim berkas ke universitas yang dituju, dan 2) lewat https://www.uni-assist.de/en/. Setiap Studienkolleg punya detail tertentu untuk daftar, jadi harus cek di website mereka masing masing.

Biasanya berkas yang dibutuhkan adalah:
  • Nilai SMA semester 5 dan 6 (fotokopi asli yg dilegalisir + translate bhs Jerman)
  • Ijazah SMA (fotokopi asli yg dilegalisir + translate bhs Jerman)
  • Sertifikat bahasa (minimal B1, kalau punya B2 lebih baik)
  • Curiculum Vitae / CV
  • Fotokopi paspor
Bagi kalian yang bertanya-tanya apa sebenarnya Uni Assist, in a nutshell, mereka adalah sebuah institusi yang membantu universitas di Jerman mengecek segala kelengkapan dokumen dan administrasi pendaftaran. Mereka juga bisa mengubah nilai yang kita dapatkan di Indonesia ke dalam format nilai Jerman.  Karena waktu yang diperlukan untuk mengirim berkas dan convert nilai cukup lama (sekitar 4-6 minggu), jangan sampai daftar terlalu mepet!

More infohttps://www.uni-assist.de/faq/ (FAQ sekitar Uni Assist)

#10 Adakah ujian masuk untuk Studienkolleg?

Ada, namanya Aufnahmeprüfung (ANP). Persaingannya cukup ketat karena kita merebutkan tempat yang terbatas di Studienkolleg sama temen-temen lain dari penjuru dunia. Materi yang diujikan bervariasi, tergantung jurusan dan Studienkolleg. Umumnya matematika dan bahasa Jerman. Tapi, ada juga Studienkolleg yang mengujikan pelajaran IPA seperti Kimia, Fisika, dan Biologi untuk M-Kurs. Tapi, jangan takut. Materi yang diujikan jauh lebih mudah dari SBMPTN ataupun UN, menurut kebanyakan orang yang bikin susah adalah bahasa Jerman-nya.

Long story short sebelum kita masuk ke Universitas dan resmi menjabat sebagai seorang mahasiswa ceunah harus menyelesaikan 2 ujian.
  1. Aufnahmeprüfung (ANP) atau ujian masuk ke Studienkolleg.
  2. Feststellungsprüfung (FSP) atau ujian penyetaraan di akhir studi di Studienkolleg nanti.
Oh ya, karena jadwal ujian ANP bisa saja bertabrakan jangan lupa cek di website masing-masing ya! Jangan sampai pengalaman yang pernah aku ceritakan di The First Footsteps: Aufnahmeprüfung (ANP) Dramas + Important Travel Tips terulang lagi.

More info:  https://www.studienkolleg.com/aufnahmepruefung-termine

#11 Habis Studienkolleg, terus ngapain?

Setelah kita lulus dari Studienkolleg dan mendapatkan ijazah, barulah kita bisa mendaftar di universitas yang kita minati. Cara mendaftar di universitas tidak akan jauh beda kok dengan daftar ke Studienkolleg!



Pheww, akhirnya selesai sudah post yang sepanjang ularnaga ini 😂 Semoga bisa sedikit banyak membantu teman-teman buat cari tau lebih dalam tentang Studienkolleg di Jerman yaa. Biar lebih paham lagi, tunggu post berikutnya yang lebih mendetail seputar timeline pendaftaran Studienkolleg, Uni Assist, dan contoh kasus, yay.

Mungkin kelihatan ribet, tapi kalau dikerjakan satu-satu, InshaAllah ngga bakalan kerasa kok. Semangat terus!

Love and light,
Sintya✌

_______
p/s: thank youu Etna, Dina juga my fellow mandiri people, Stefan dan Dila yang udah kasih masukan yang membangun💖
_______
Good to read:
- https://www.topuniversities.com/where-to-study/europe/germany/how-apply-study-germany
https://www.dw.com/id/langkah-langkah-mempersiapkan-studienkolleg-mandiri-tanpa-agen/a-44556212
http://indonesiamengglobal.com/2016/01/mengenai-studienkolleg/
https://studi-jerman.blogspot.com/2009/04/kualifikasi-dan-persyaratan.html
https://www.hotcourses.co.id/study-abroad-info/university-applications/langkah-langkah-kuliah-gratis-di-jerman/
https://www.study-in-germany.de/en/plan-your-studies/application_27435.php

Post a Comment

On My Instagram